Sunday, January 22, 2017

Tahapan Alur Cerita atau Plot

Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin sebuah cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.(Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra.) Sedangkan menurut Ansen Dibell (1995), plot adalah urutan sebab-akibat dari peristiwa-peristiwa yang merangkai sebuah cerita.
Perbedaan cerita dan plot menurut Ansel Dibell (en.wikipedia.org)

Di dalam teori Sastra Indonesia, tahapan alur terbagi menjadi lima bagian yaitu:
- Tahap Penyituasian (Situation)
- Tahap Pemunculan Konflik (Generating Circumstances)
- Tahap Peningkatan Konflik (Rising Action)
- Tahap Klimaks (Climax)
- Tahap Penyelesaian (Denouement)

Sedangkan di dalam sastra barat, Gustav Freytag (1863) menggambarkan tahapan alur ke dalam Piramida Freytag:
Alur cerita menurut Piramida Freytag (en.wikipedia.org)

Menurut teori ini, tahap pemunculan konflik dan tahap peningkatan konflik ada di dalam satu kesatuan yakni tahap Rising Action, serta adanya tahap Falling Action yang terdiri dari peristiwa-peristiwa yang mengarah pada akhir cerita.

Jenis-Jenis Alur atau Plot
1. Berdasarkan waktu:
- Progresif. Alur bersifat maju sesuai urutan peristiwa yang terjadi.
- Regresif. Alur tidak kronologis, cerita dapat dimulai dari tengah maupun akhir peristiwa.
2. Berdasarkan jumlah plot:
- Plot tunggal. Menceritakan satu alur cerita atau satu tokoh utama (protagonis).
- Plot ganda. Memiliki lebih dari satu alur cerita atau lebih dari satu tokoh yang diceritakan. Sub-plot merupakan bagian dari plot utama.
3. Berdasarkan kepadatan:
- Plot rapat. Cerita padat dan cepat, tidak menampilkan adegan penyituasian yang berkepanjangan.
- Plot longgar. Pergantian antar peristiwa berlangsung lambat, kadang terdapat peristiwa tambahan yang berfungsi memperlambat ketegangan cerita.
4. Berdasarkan isi:
- Plot peruntungan. Menceritakan nasib tokoh utama: plot gerak, plot sedih, plot tragis, plot penghukuman, plot sentimental, dan plot kekaguman.
- Plot penokohan. Menceritakan sifat-sifat yang menjadikan tokoh utama penting: plot pembentukan, plot pengujian, dan plot kemunduran.
- Plot pemikiran. Mengungkapkan sesuatu yang menjadi bahan pemikiran, keinginan, perasaan, obsesi, dan hal-hal yang menjadi masalah di kehidupan manusia/tokoh yang ada di dalam cerita: plot pendidikan, plot pembukaan rahasia, plot adjektif, dan plot kekecewaan (Friedman & Nurgiyantoro, 2007:163).

Disadur dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat :D

No comments:

Post a Comment